PUSAT BIAYA DAN PUSAT PENDAPATAN

A. PUSAT BIAYA DAN PUSAT PENDAPATAN
Dalam organisasi perusahaan, penentuan daerah pertanggungjawaban dan manjer pertanggungjawaban dilaksanakan dengan menetapkan pusat-pusat pertanggungjawaban dan tolok ukur kinerjanya. Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab. Sebagai pusat pertanggungjawaban dapat dipandang sebagai suatau sistem yang mengolah masukan menjadi keluaran. Masukan suatu pusat pertanggungjawaban yang diukur dalam satuan uang disebut sebagi biaya, sedangkan keluaran suatu pusat pertanggungjawaban yang dinyatakan dalam satuan uang disebut dengan pendapatan

B. PUSAT BIAYA
 Hubungan antara masukan dan keluarannya, pusat biaya dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu pusat biaya teknik dan pusat biaya kebijakan. Pusat biaya teknik dikendalikan kegiatannya dengan menggunakan boaya standar. Biaya – biaya sesungguhnya yang dikeluarkan oleh pusat biaya ini dibandingkan dengan biaya yang seharusnya dikeluarkan menurut standar, kemudian dianalisis penyimpangan biaya sesungguhnya dengan biaya standar. Hasil analisis ini kemudian harus dipertanggungjawabkan oleh manajer pusat biaya teknik. Dengan kata lain, manajer pusat biaya teknik dibebani tanggungjawab untuk menjamin efisiensi pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya, karena sebagian biaya yang dikeluarkannya merupakan biaya teknik (engineered expenses). Manajer pusat biaya teknik disamping harus mempertanggungjawabkan efisiensi biayanya, dia harus mempertanggungjawabkan efektifitas pengeluaran biaya pusat pertanggungjawabannya. Bab ini akan menitik beratkan pembahasan mengenai sistem pengendalian manajemen dalam pusat biaya kebijakan.


C. PUSAT BIAYA KEBIJAKAN
Pengendalian pusat biaya kebijakan mempunyai karakteristik khusus, terutama dalam hal ; penyusunan anggaran, tipe pengendalian yang digunakan dan pengukuran prestasi manajernya.
Penyusunan Anggaran
Keputusan yang harus diambil oleh manajemen puncak dalam penyusunan anggaran pusat biaya kebijakan sangat berbeda dengan penyusunan anggaran pusat biaya teknik. Dalam pusat biaya teknik penyusunan anggaran dimulai dari penentuan pada tingkat keluaran berapa pusat biaya tersebut akan beroperasi. Kemudian atas dasar tingkat keluaran tersebut, manajer pusat biaya teknik merencanakan biaya yang efisien untuk menghasilkan keluaran tersebut. Dalam menyusun anggaran untuk pusat biaya kebijakan, manajemen tidak dapat menempuh cara yang sama dengan yang diterapkan pada pusat biaya teknik. Pertama, karena tidak semua pusat biaya teknik dapat diukur keluarannya. Kedua, karena masukan pusat biaya kebijakan tidak mempunyai hubungan yang nyata dengan keluarannya. Oleh karena itu, tugas pokok manajer pusat biaya kebijakan adalah menetapkan besarnya pekerjaan (the magnitude of the job) yang akan dilaksanakan dalam pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya sebagai dasar penyusunan anggarannya.
Dalam penyusunan anggaran biaya pusat kebijakan, langkah awal yang harus diambil adalah menentukan besar pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam tahun anggaan yang akan datang. Pekerjaan tersebut harus dipisahkan menjadi pekerjaan yang rutin dan pekerjaan yang khusus. Pekerjaan rutin adalah pekerjaan yang dilaksanakan dari tahun ke tahun oleh pusat biaya kebijakan, sedangkan pekerjaan khusus adalah pekerjaan yang tidak terjadi setiap tahun yang mempunyai batas waktu penyelesaian. Sebagai contoh, dalam departemen personalia, pekerjaan rutin adalah berupa ; pelayanan kesehatan, kegiatan olah raga, penyelenggaraan administrasi kepegawaian, bimbingan dan penyuluhan dan keselamatan kerja. Sedangkan contoh dari pekerjaan khusus adalah pendidikan karyawan ke program MBA, penataran pengendalian mutu terpadu.
Teknik yang seringkali digunakan dalam perencanaan besar pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh pusat biaya kebijakan disebut “manajemen dengan tujuan (management by objectives). Manajemen dengan tujuan adalah proses penyusunan anggaran yang mewajibkan penyusun anggaran mengajukan usulan untuk melaksanakan pekerjaan khusus tertentu dan menentukan cara untuk mengukur pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Tipe Pengendalian
Pengendalian keuangan terhadap pusat biaya kebijakan sangat berbeda dengan pengendalian keuangan terhadap  pusat biaya teknik. Dalam pusat biaya teknik, manajernya dimotivasi untuk mempertahankan efisiensi kegiatannya dengan memberikan manajemen di atasnya suatu alat untuk menilai efisiensi pusat biaya tersebut. Alat yang digunakan manajemen puncak untuk menilai efisiensi pusat biaya biaya teknik adalah biaya standar. Manajer pusat biaya teknik menyusun anggarannya berdasarkan biaya standar yang telah ditetapkan dan kemudian diukur prestasinya atas dasar seberapa jauh pelaksanaannya berada di bawah atau di atas anggaran biaya tersebut. Di lain pihak, tujuan utama anggaran pusat biaya kebijakan adalah untuk memungkinkan manajemen pusat biaya tersebut dalam mengendalikan biaya dengan ikut berperan serta dalam perencanaan kegiatan pusat pertanggungjawabannya. Biaya dikendalikan terutama atas dasar besar pekerjaan yang akan dilaksanakan dan tingkat usaha yang harus dikeluarkan untuk pekerjaan tersebut. Sebagai pedoman umum dalam penyusunan anggaran pusat biaya kebijakan adalah bahwa anggaran biaya pusat kebijakan harus sedekat mungkin dengan biaya sesungguhnya untuk melaksanakan pekerjaan yang telah direncanakan. Anggaran biaya pusat kebijakan merupakan batas atas yang tidak boleh dilampaui untuk melaksanakan pekerjaan yang telah direncanakan. Di lain pihak, tidak tercapainya pengeluaran biaya seperti yang telah dianggarkan dapat berarti tidak dilaksanakannya pekerjaan – pekerjaan yang telah direncanakan, yang hal ini dapat berarti manajer pusat biaya kebijakan yang bersangkutan tidak mampu melaksanakan tugasnya.
Pengukuran Prestasi
Dalam pusat biaya kebijakan, anggaran biaya merupakan kesanggupan dari manajer pusat pertanggungjawaban tersebut untuk melaksanakan pekerjaan yang direncanakan  dengan biaya yang tidak akan melebihi anggaran, tanpa persetujuan manajemen puncak. Anggaran biaya tersebut bukan merupakan alat untuk mengukur efisiensi manajer pusat biaya kebijakan, berbeda dengan anggaran biaya pusat biaya teknik yang merupakan alat pengukur efisiensi manajernya. Jika perbedaan ini tidak disadari, manajemen puncak akan menuntut efisiensi terhadap semua pusat pertanggungjawaban yang ada di perusahaannya, dan akan memperlakukan laporan realisasi biaya pusat biaya kebijakan sebagai alat pengukur efisiensi. Hal ini akan menimbulkan perilaku yang tidak semestinya (dysfunctional behavior) bagi manajer pusat biaya kebijakan.

D. Pusat Administrasi
Yang termasuk dalam pusat administrasi adalah manajemen puncak, manajemen menengah dan unit staff seperti departemen akuntansi, departemen personalia, departemen hukum, departemen hubungan masyarakat, departemen keamanan, departemen pemeriksa intern, sekretariat. Semua unit organisasi ini merupakan pusat biaya kebijakan, yang mempunyai karakteristik khusus dalam pengendalian manajemennya.

Pengendalian terhadap unit staff sulit dilaksanakan karena ; (1) kesulitan dalam mengukur keluaran pusat pertanggungjawaban ini secara kuantitaif, dan (2) ketidak sesuaian antara tujuan unit staff dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Kesulitan Dalam Pengukuran Keluaran
Keluaran unit staff umumnya berupa jasa dan nasihat, yang sulit diukur secara kuantitatif. Oleh karena itu tidaklah mungkin untuk menetapkan suatu standar biaya dan mengukur prestasi keuangan unit staff ini berdasarkan standar biaya. Penyimpangan realisasi biaya dari anggarannya tidak dapat mencerminkan efisiensi dan efektifitas unit staff.
Ketidak Sesuaian Tujuan
Dalam perusahaan kecil umumnya unit staff masih di bawah pengendalian yang ketat dari pimpinan perusahaan. Namun dalam perusahaan yang besar, yang unit staffnya membengkak sejalan dengan perkembangan kegiatan perusahaan, manajemen puncak seringkali tidak dapat mengendalikan kegiatan berbagai unit staff yang dibentuknya. Seringkali manajemen puncak tidak menyadari anggaran biaya unit staff yang terus meningkat dari tahun ke tahun, karena adanya kecenderungan manajer unit staff untuk menjadikan departemennya menghasilkan jasa yang terbaik, tanpa mengingat manfaat yang diperoleh perusahaan secara keseluruhan. Ketidak sesuaian antara tujuan manajer unit staff dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan ini dan kesulitan dalam mengukur keluaran unit staff memberikan karakteristik tersendiri dalam pengendalian manajemen terhadap pusat administrasi. Karakteristik khusus pengendalian manajemen terhadap pusat administrasi terletak pada ; (1) penyusunan anggaran, (2) pengukuran prestasi manajernya, dan (3) pertimbangan – pertimbangan manajemen dalam mengelola pusat informasi.
Usulan rancangan anggaran pusat administrasi seringkali harus dibagi menjadi dua komponen :
1.      Bagian yang mencakup biaya pokok departemen. Biaya ini meliputi biaya untuk menjalankan pusat administrasi ditambah dengan semua biaya yang harus dikeluarkan tanpa memerlukan keputusan manajemen puncak.
2.      Bagian yang mencakup biaya yang akan dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan – kegiatan yang direncanakan berdasarkan pertimbangan manajer pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan. Bagian ini berisi penjelasan mengenai tujuan dan taksiran biaya tiap kegiatan tersebut. Tujuan penyajian bagian ini adalah untuk memberikan informasi agar memungkinkan manajemen puncak melakukan pengambilan keputusan berdasarkan biaya dan efektifitas tiap kegiatan yang diusulkan oleh pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan.
Untuk mengevaluasi prestasi manajer pusat administrasi, biasanya setiap bulan dibuat laporan yang membandingkan biaya sesungguhnya dengan biaya yang dianggarkan. Seperti telah disebutkan sebelumnya, laporan ini tidak dimaksudkan untuk mengukur efisiensi pusat administrasi, namun untuk memberikan informasi bagi manajer yang bersangkutan dan manajemen puncak mengenai kemungkinan terjadinya pengeluaran di bawah atau di atas biaya yang dianggarkan.
Dalam pengendalian kegiatan pusat administrasi, sistem pengendalian manajemen sangat terbatas dalam membantu manajemen dalam menentukan tingkat optimum pengeluaran biaya pusat pertanggungjawaban tersebut. Sebagai akibatnya, besar biaya yang harus dikeluarkan untuk tiap pusat administrasi harus didasarkan sebagian besar pada pertimbangan manajemen puncak. read more

Share :

Facebook Twitter Google+
0 Komentar untuk "PUSAT BIAYA DAN PUSAT PENDAPATAN"

Back To Top